10 Nasihat Sujiwo Tejo Tentang Rasa Cinta

Agus Hadi Sudjiwo atau yang diakrab disapa Sujiwo Tejo merupakan seorang budayawan sekaligus pekerja seni. Beliau lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962. Pendidikannya terakhir kuliah di ITB, tetapi tidak memyelesaikannya karena beliau ia ingin serius di dunia seni yang disenaginya. Dalam karirnya sempat menjadi wartawan, penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang bahkan sempat juga menjadi sutradara dan terlibat langsung dalam filmnya seperti dalam film”Janji Janji”dan “Detik Terakhir”. Saat menjadi dalang is sering melanggar berbagai pakem seperti rahwana berubah menjadi baik dan pandawa dibuatnya tidak selalu benar. Dalam karya tulisnya ia sering memberi nasihat tersirat maupun tersurat buku bukunya seperti “Kelakar Madura Buat Gus Dur”,”Dalang Edan”,”The Sax”,”Ngawur Karena Benar” dan banyak lagi bukunya. Kali ini saya akan memberikan sedikit nasihat ruang lingkup cinta dan hati beserta penjabaran maksudnya

1. Cinta Tak Pernah Kemarau

sujiwo tejo

Dalam islam, cinta dipandang sebagai limpahan kasih sayang Allah SWT. Kepada seluruh makhluknya. Tak heran bila cinta menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus ada dalam kehidupan ini. Baik cinta kepada Allah SWT, cinta kepada lawan jenis, cinta kepada keluarga, hingga cinta kepada apapun. Bukti nyata bahwa cinta tak pernah kemarau terletak pada keberadaan manusia yang tak luput merasakannya. Tetapi, ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia, dan setiap bentuk cinta memiliki perbedaan, meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta sama. Hal ini tergantung pada ketulusan dan kesetian sang pencinta.

2. Jangan Pergi Agar Dicari 

sujiwo tejo

Tujuan pergi agar dicari, lari agar dikejar, merupakan cara berjuang yang keliru. Sebab, berjuang berarti berusaha untuk menggapai sesuatu, bukan menghilangkan sesuatu. Dalam berjuang, tentu dibutuhkan keseriusan, bukan candaan. Ingatlah bahwa sebuah hubungan bukanlah sebuah drama yang bisa kita mainkan untuk waktu sesaat. Sungguh cinta tak sebercanda itu, cinta tak semudah itu, setiap pecinta harus saling menjaga untuk tidak saling pergi dan lari agar dikejar maupun dicari.

3. Cinta Tak Bisa Direncanakan 

sujiwo tejo

Menikah, kita bisa berencana meniakh dengan siapa saja. Sebab menikah bisa ditentuakan, bisa dijodohkan, bisa diminta, bisa dicari, bisa memilih, dan tentu bisa direncanakan. Namun tidak demikian dengan cinta. Cinta itu merupakan ketetapan. Perkara cinta memang misteri dalam hati, tidak bisa direncanakan sebagaimana pernikahan. Itulah sebabnya Mbah Tejo juga mengatakan “banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi Cuma segelintir yang sempat mengalami cinta”. Tak usah heran bila ternyata banyak yang putus, dan banyak yang bercerai. Itu semua karena ketiadaan rasa cinta.

4. Salah Satu Mencintai Tuhan Adalah Mencintai Sesama Manusia

sujiwo tejo


Menyayangi, mengasihi, menghormati, dan memelihara hubungan baik serta harmonis merupakan bagian paling penting dalam kehidupan yang tidak boleh diabaikan. Buktikan dengan cara silahturami, saling membantu, menyeru dalam kebaikan, menjaga kedamaian dan mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri. Oleh karena itu, cintailah sesama dalam rangka cinta kepada Allah SWT. Dan tidak dibenarkan sesorang yang melepaskan kecintaan kepada sesama lantaran kecintaannya kepada Allah SWT.

5. Rindu Dan Doa

sujiwo tejo

Rindu bisa hinggap kepada siapa saja misal seorang suami yang rindu kepada istrinya karena ia sedang bekerja, santri atau mahasiswa rindu kepada orang tuanya. Supaya rindu menjadi lebih berarti, lebih banyak manfaat terhadap orang yang dirindukan, maka saling mendoakan merupakan puncak rindu terbaik dan terdahsyat. Karenanya, ketika sedang merindukan seseorang, jangan lupa mendoakan orang yang sedang kita rindukan.

6. Mawar Yang Tumbuh di Hati

sujiwo tejo

Mawar selalu identik dengan keindahan dan kecantikan, lalu bagaimana dengan mawar yang tumbuh didalam hati manusia? Dari hati yang ditumbuhi mawar akan tampak sikap dan perilaku yang menunjukkan keindahan-keindahan, seperti suka menolong, suka berbuat baik, toleran, dan penuh kasih sayang. Lalu bagaimana cara menumbuhkannya? Membaca nasihat nasihat serta taat kepada Sang Pencipta dan menjauhi larangan-larangan-Nya, maka akan segera tumbuh mawar.

7. Cinta Tak Butuh Pengorbanan

sujiwo tejo

Demi orang yang kita cintai kita rela untuk berkorban tujuannya untuk membuat orang yang kita cintai bahagia. Bagi yang benar benar cinta, pikirannya sudah terhapus kata berkorban, baginya pengorbanan bukan sebuah keharusan atau paksaan. Tuluslah dalam mencintai secara terus menerus, hingga kita benar-benar paham sekaligus mengerti, bahwa didalam cinta tak ada pengorbanan, yang ada ketulusan dan keiklasan.

8. Jadilah Laki -Laki Yang Pantang Menangis

sujiwo tejo

Tidak semua laki-laki paham tentang cara menghadapi perempuan yang sedang menangis. Sehingga tak jarang ia malah ikut menangis, bila kita tidak termasuk laki-laki yang masih kaku menghadapi perempuan yang menangis inilah caranya tenaglah dan diamlah sejenak, jangan menceramahinya, bersimpatilah seolah kita juga merasakannya, lakukan kontak fisik. Tapi ingat, keempat hal tersebut hanya boleh dilakukan bagi yang sudah mempunyai hubungan halal.

9. Tolak Ukur Rindu Adalah Puisi

sujiwo tejo

Bait-bait puisi kerinduan sudah banyak dituliskan oleh orang-orang yang sedang rindu dan jatuh cinta. Mereka semua menunjukkan kerinduan yang membuncah dengan menulis puisi. Bila demikian para penyair dan para kekasih yang paling mempunyai perasaan, karena mereka banyak menulis puisi. “lelaki paling tak berperasaan di bumi, tentu tidak bisa dialamatkan kepada seorang lelaki saja. Sebab, ada jiwa laki-laki ada jiwa perempuan. Banyak laki-laki  yang berjiwa perempuan, pun banyak perempuan berjiwa laki-laki.

10. Jangan Saling Sikut, Bersahabatlah!

sujiwo tejo

Beradu otot untuk saling tinju, saling menendang, dan saling menjatuhkan, merupakan perbuatan yang harus kita hindari. Sebab, hal itu tidak akan menguntungkan, justru malah merugikan, dan sama sekali tidak akan membuat kita lebih unggul. Ingatlah kita tak bisa lepas dari bantuan orang lain, meski kita mempunyai urat kawat dan tulang besi. Waktu kita lahir ditolong orang lain ketika matipun kita dikuburkan orang lain.

Belum ada Komentar untuk "10 Nasihat Sujiwo Tejo Tentang Rasa Cinta"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel